Suamiku,
Apa kau tahu?, aku sangat
menyayangimu, sangat-sangat menyayangimu. Bahkan sayangku padamu lebih besar
daripada sayangku pada diriku sendiri.
Aku tak suka jika kau terluka karena ulah orang lain, seperti saat
keponakanku yang masih balita memukulmu dan membuatmu mengaduh sakit, saat itu
merasa tak terima, tapi apa mau dikata, membalaspun tak mungkin, dan
memarahinya hanya akan membuat dia menangis. Dan saat aku tahu kau sedang sakit
kepala, saat itu air mataku seketika jatuh membasahi pipiku, aku berdo’a,
memohon agar sakitmu dipindahkan saja padaku, tak tega.
Maafkan aku karena aku tak
pernah mengucapkan “aku sangat menyayangimu” seperti yang selalu kau ucapkan
padaku. Mungkin kau selalu bertanya mengapa aku tak pernah mengatakan itu, apa
aku tak sungguh mencintaimu, apa cintaku tak sebesar cintamu. Sesungguhnya
selama ini aku selalu mengatakan “aku
sangat menyayangimu”. Aku mengatakannya dalam hati, aku mengatakannya saat aku
menatap wajahmu yang sedang tertidur pulas, aku mengatakannya saat aku menatap
wajahmu saat kita sedang bercanda berdua. begitulah caraku mencintaimu, aku mencintaimu
saat dekat dan jauh, saat terdengar dan tak terdengar. Tapi aku lebih suka mencintaimu dalam
kesunyian, karena dengan begitu aku lebih bisa merasakan kesungguhanku. Maaf
jika aku tak sependapat denganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar